Bora meminta validasi sebagai seorang istri, sementara Gharda menentang dengan tegas karena tidak mau Bora dijadikan objek media atau pun fans-nya. Bora menyaksikan di setiap suatu acara, Gharda akan terus disandingkan dengan Shafa—yang merupakan mantan kekasihnya di masa kuliah, hanya karena mereka dinilai cocok. Gharda tidak membantah, juga tidak mengiyakan.
Bora membenci itu.
Bagaimana mungkin dirinya yang merupakan istri sah terus ‘disimpan’ dalam kandang, sementara lelaki itu bebas berkeliaran semaunya?
Jika bukan karena neneknya, Bora pasti sudah benar-benar meninggalkan Gharda. Atau, sebenarnya bukan hanya karena nenek, tetapi memang Bora yang tak ikhlas untuk pergi?
LINK :