Prolog Not a Dreaming Marriage (Completed)

Keluargaku selalu memiliki kisah perjodohan yang unik. Kupikir, di dunia ini, hanya orang tuaku yang selalu menjodohkan anak-anaknya dengan anak dari orang tua lelaki itu. Kuharap kamu jangan terkejut. Dua kakak laki-lakiku bahkan sudah menikah dengan dua kakak perempuan dari lelaki itu. 2

Ini mungkin terdengar konyol. Tapi, beginilah faktanya. Betapa pun kami punya pilihan lain, orang tuaku sudah menjodohkan kami dengan keluarga itu sejak masih kecil. Kami seakan tak punya pilihan lain selain menuruti perjodohan itu.

Sekarang, detik ini juga, giliran lelaki itu mengucap ijab kabul di depan penghulu. Lelaki yang aku tahu, dia tidak mencintaiku. Aku pun sangsi jika dia bisa mencintai istrinya seperti yang terjadi pada dua kakakku.

Karena aku tahu, di hatinya selalu ada nama itu.

Shenina Muller.

Menyebut nama itu membuat hatiku terasa seperti dipelatuk burung pipit berulang kali. Ada sensasi nyeri bercampur geli. Nyeri karena bukan aku yang diinginkannya. Dan geli, karena aku harus bersaing dengan perempuan yang jelas bukan tandinganku.

Shenina perempuan cerdas. Dia murid paling pintar seangkatanku dulu. Wajah Shenina secantik Tatjana Saphira. Dengan badan ramping tinggi semampai, pantas saja jika lelaki itu sudah menyukai Shenina sejak masih SMA. Bahkan, hingga kini, gadis blasteran Jerman itu masih bekerja di perusahaan startup milik lelaki itu. 6

Kupikir, sebagai seorang CEO, dia akan menolak perjodohan itu. Dengan otaknya yang cemerlang, seharusnya dia punya cara untuk menggagalkannya.

Tapi, dia sama sekali tidak melakukannya. Dia malah menerima perjodohan itu begitu saja.

Aku pun bertanya-tanya sendiri.

Kenapa dia menikahiku? Apa dia berniat menjadikan pernikahan kami sekadar pernikahan kontrak seperti dalam drama Korea yang selalu kutonton atau cerita novel-novel yang sering kubaca? Jika iya, sungguh malang nasibmu, Lovita Andirani. Dalam setahun, kamu mungkin akan menjadi seorang janda yang masih perawan. Janda dari lelaki bernama Arion Adhitama. 3

Aku memejamkan mata ketika suara beberapa orang menjawab "sah" dari ruang sebelah. Entah aku harus bahagia atau justru malah bersedih karena lelaki yang sudah menghuni lama di hatiku itu telah resmi mempersuntingku. Menjadikan aku istri baginya. Istri yang-aku yakin-tidak diinginkannya. 1

Selamat, Lovita! Kisah pernikahanmu mungkin akan dipenuhi dengan tangis air mata. Pastikan stok tisu selama sebulan akan aman! 6

Aku mendesis pelan. Kenapa aku jadi berpikiran konyol seperti ini? Mungkin aku perlu membuang koleksi novel-novel tentang pernikahan kontrak itu dari lemariku. Novel dengan tema mainstream itu sepertinya telah banyak meracuni otakku. 2

Aku tidak tahu apakah Arion akan berakhir mencintaiku seperti dalam cerita fiksi itu. Aku yakin, hatinya tidak semudah itu beralih seperti membalikkan telapak tangan jika Shenina masih berada di dekatnya.

Rabbiiy ... kenapa pernikahanku harus ada orang ketiga? Padahal, aku selalu bermimpi akan menikah dengan lelaki yang kucintai dan hanya mencintaiku. Tapi, siapa yang bisa mengendalikan hati? Betapa pun aku berusaha membuang perasaan itu, nyatanya aku tak mampu. Aku telanjur jatuh hati pada lelaki itu. Lelaki yang sudah dijodohkan denganku sejak lama.

Dan kini, aku pun harus menerima ketetapan dari-Nya. Ketetapan-Nya yang menghendakiku dinikahi lelaki yang ... tidak mencintaiku. 1

***

Assalamu'alaikum, Teman-teman. Saya kembali dengan story terbaru. Dari prolog sudah menebak-nebak konfliknya seperti apa, ya. Tapi, tetap ada twist-nya. Nggak asik kalau nggak ad twist-nya. 😂😂 5

Jangan dipikir ini bakal senyesek "Episode Kedua". Nope. 9

Saya sengaja pakai POV 1 biar kalian penasaran sendiri. Wkwkwk.

Yang jelas "Not a Dreaming Marriage" itu romcom. So, nggak perlu nyiapin tisu segunung kayak kata Lovita. Hahaha. 10

Oke, masukin ke library-mu, ya. Update InsyaAllah setiap hari Kamis. Panggil teman-temanmu kalau kamu suka sama story ini. Tengkyuuuu. 😘😘 21

*kalau ada yang agak familier sama tokoh cowoknya. Saya cuman pakai nama itu. Tapi, yang di sini aslinya orang lain. Karena saya suka, makanya saya pakai lagi. Wkwkwk.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Wait :

Below Post Ad