TYPO BERTEBARAN .
Tiba tiba tangan Asha bergerak . Wajahnya yang pucat sudah kembali seperti manusia biasa . Arkan pun berlari keluar dengan raut bahagia , berharap ada kabar gembira .
"DOKTER !." Ucap Arkan .
Dokter pun tiba di ruangan Asha langsung memeriksa Asha . Awalnya dokter dengan suster yang ada di sana menertawakan Arkan . Karena gimana orang meninggal bisa hidup kembali ?
Tapi setelah di cek . "Alhamdulilah , sungguh beruntung kalian . Asha bernafas kembali . Sekarang kalian boleh menjenguk . Asha sudah sadar tetapi jangan terlalu banyak di ajak ngobrol ya . Untuk kamu , saya minta maaf . Saya tidak percaya kepada kamu ." Ucap Dokter .
"Gak papa dok ." Jawab Arkan .
"Alhamdulilah ." Jawab mereka barengan .
Mereka pun masuk ke dalam ruangan Asha . Mereka langsung melihat wajah yang sengat di rindukan .
"Hai ." Sapa Arkan .
Asha membalas Arkan dengan senyuman . Merasa ngerti , orang tua Asha dan Reyhan pun segera keluar . Waktu bersama Asha lebih banyak di banding Arkan .
"Gimana sekarang ? Enakan ?." Tanya Arkan memulai percakapan . Asha pun mengangguk .
"G-gimana , Dind-da?." Tanya Asha yang masih terbata bata .
"Sttt , jangan tanya dia dulu . Sekarang lo mau apa ? Gue ambilin ." Tawar Arkan .
"Ha-haus ." Jawab Asha . Arkan pun langsung mengambil air putih untuk Asha .
"Sha ."
"Hm ?."
"Gue mau ngomong ." Ucap Arkan .
"Ngomong a-pa ?." Tanya Asha .
"Sha , maafin gue . Gue waktu di pesta gue terlalu gegabah untuk menyimpulkan sesuatu . Maaf banget ." Jawab Arkan .
"Lo gak perlu khawatir . G-gue udah maafin lo , sebelum lo minta maaf ." Ucap Asha tulus .
"Lo gak tau bertapa gue khawatir sama lo . Gue bener bener minta maaf ." Ucap Arkan . Asha mengangkat tangannya untuk mengelus kepala Arkan .
Dengan elusan lembut yang Arkan dapatkan , membuatnya sedikit tenang . "Gak papa kok . Lo gak usah merasa bersalah ." Ucap Asha .
"Lo mau tidur ?." Tanya Arkan yang melihat wajah mengantuk dari wajah Asha . Asha pun mengangguk .
"Gue ceritain sesuatu ya ?." Tanya Arkan .
"Boleh ." Jawab Asha .
Ada seorang gadis kecil berumur 8 tahun dan seorang laki - laki berumur 10 tahun . Mereka sendang bermain di sebuah taman .
Di umurnya 10 tahun , laki - laki itu sudah mengetahui apa itu cinta . Masih bocil padahal . Dan dia menyukai gadis kecil yang berumur 8 tahun .
"Kak , apa sih nikah itu ?." Tanya gadis itu .
"Pernikahan adalah sebuah ikatan suci antara dua manusia yang saling mencintai ." Jawab laki - laki itu .
"Jadi kalau kakak cinta aku , aku cinta kakak . Artinya kita menikah ?." Tanya gadis itu lagi .
"Bisa saja . Tapi nikah itu untuk orang dewasa ." Jawab Laki - laki itu .
"Kakak cinta aku gak ?." Tanya gadis itu . Laki - laki itu mengangguk .
"Kakak akan menunggu sampai kita cukup umur untuk menikah ." Jawab laki - laki itu .
"YAY KAKAK AKAN MENIKAH SAMA AKU !!!." Teriak senang gadis itu .
Arkan pun menengok pada Asha yang sudah tertidur lelap .
"Dan mereka adalah KanSha ." Ucap Arkan .
***
Setelah Asha tertidur , Arkan pun menyempatkan waktu untuk makan . Karena dari kemarin , Arkan belum makan . Kerena terlaku memikirkan Asha .
Sekarang Asha sedang di jaga oleh Sisil . Reyhan hari ini sekolah . Kalo Arkan , ia izin kembali . Padahal bentar lagi UN . Tapi Arkan keras kepala untuk di bilangin .
Kemarin mamah Arkan menelfonnya .
"Kak , besok sekolah ya ?." Tanya mamah Arkan dalam telfon .
"Arkan masih mau nemenin Asha mah ." Jawab Arkan .
"Tapi sayang , sekolah itu penting ." Ucap mamahnya lagi .
"Jadi menurut mamah , Asha gak penting gitu ?."
"Bukan gi-."
"Asha sangat penting buat Arkan mah . Sehari aja . Setelah itu Arkan bakalan sekolah ."
"Yauda deh terserah kamu aja . Mamah pusing sama kamu yang keras kepala ." Jawab mamahnya pasrah . Anak sulungnya ini sangat keras kepala .
Setelah makan , Arkan kembali ke ruangan Asha . Terlihatlah Asha yang sedang bermain hp .
"Jangan main hp mulu . Kamu harus istirahat ." Asha kaget , bukan karena ia tidak melihat ke beradaan Arkan . Tapi .... Arkan mengubah "gue - lo ." Menjadi "aku - kamu ."
"E-eh iya ." Asha pun menaruh hp nya .
"Arkan...... gue bosen ." Ucap Asha .
"Sekarang kalo ngomong sama aku pake nya aku - kamu . Jangan gue - lo ." Tegas Arkan .
"E-eh iya ." Lagi - lagi Arkan sukses membuat Asha baper bukan main .
"Tadi kamu mau ngomong apa ?." Tanya Arkan .
"Emmm a-aku bosen ." Jawab Asha .
"Mau jalan - jalan ?." Tamya Arkan . Asha pun mengangguk .
***
Sekarang Arkan sedang mendorong kursi roda Asha . Arkan bersi kukuh pada Asha untuh tetap memakai kursi roda .
"K-kamu gak sekolah ?." Tanya Asha yang masih kagok menggunakan "aku - kamu ."
"Besok ." Jawab Arkan singkat . Asha pun mengangguk paham .
"Kapan aku boleh pulang ?." Tanya Asha .
"Nanti kalo kamu udah baikan ." Jawab Arkan . Asha pun memajukan bibirnya . Arkan pun mencubit gemas bibir Asha .
"Jangan manyun , nanti aku cubit ." Ucap Arkan sambil terkekeh pelan . Arkan tidak menyadari bahwa kelakuannya bisa membuat jantung Asha berpesta ria .
Asha pun langsung memundurkan bibirnya . "Besok aku sekolah . Kamu jangan nakal ." Ucap Arkan dan mengacak rambut Asha gemas .
"Apaan sih , aku bukan anak kecil juga ." Ucap Asha tidak terima .
Arkan malah mecubit pipi Asha . Asha yang tidak terima pun mencubit balik Arkan . Jadilah kegiatan cubit - cubitan yang ntah akhirnya di mana .
hai ..... gimana nih sama part ini ? Semoga suka ya . Jangan lupa vote juga uyy .