TYPO BERTEBARAN !
Arkan terus mengintip dari sela pintu itu dan terus mendengarkan percakapan mereka .
"BANGUN LO ." Bentak Dinda . Asha yang masih pusing pun membuka matanya perlahan .
Dinda mencekram dagu Asha dengan keras . "akhirnya lo ada di tangan gue ." Ucap Dinda sambil tersenyum jahat .
"DINDA ? GUE ADA DIMANA ? LEPASIN GUE !!!." Teriak Asha . Arkan hanya meringis mendengar teriakan Asha , sedih rasanya .
PLAK !
Sebuah tamparan berhasil mendarat di pipi mulus Asha . Sampai - sampai menghasilkan jiplakan tangan Dinda di pipi Asha .
"Lo mending diem aja deh . Sekarang yang gue mau adalah .... membunuh lo secara perlahan ." Ucap Dinda sambil mengeluarkan pisau .
Srett !
Pisau yang berada di tangan Dinda berhasil menggores pipi Asha . Asha yang tak kuasa menahan perih pun menjatuhkan air matanya .
"GAK USAH NANGIS LO ." Bentak Dinda .
"Mau lo apa sih ? Hiks ... lo yang ngefitnah gue di hadapan Arkan . Sekarang mau lo apa HAH ?." Tanya Asha .
"MAU GUE ADALAH NGEBUNUH LO SECARA PERLAHAN . LO UDAH NGEBUAT ADEK GUE FRUSTASI TAU GAK ? ." Ucap Dinda
"Hah? Adek lo ? Siapa ? ." Ucap Asha .
"RENO ."Tanya Dinda . Asha sangat kaget . Jadi Reno adalah adiknya Dinda ?
"LO TAU ? SETELAH LO MUTUSIN RENO , RENO JADI PENDIEM . DIA SELALU MENCOBA BUAT BUNUH DIRI . ITU SEMUA KARENA LO . TUGAS GUE SEKARANG ADALAH BALAS DENDAM KE LO ."Jawab Dinda .
"Lo salah ." Jawab Asha .
"SALAH APAAN HAH ?." Tanya Dinda .
"Sebenern-." Ucapan Asha terpotong oleh suara pria dewasa .
"ANGKAT TANGAN ." Ucap polisi .
"WHAT ? SIAPA YANG MANGGIL POLISI ? WHAT THE HELL ." Batin Dinda . Dinda pun langsung mengarahkan pisaunya ke leher Asha .
"Siapa yang manggil polisi ? SIAPA ?!." Tanya Dinda .
"Gue ." Ucap Arkan .
"ARKAN ?." Keget Dinda . Arkan pun maju untuk menyelamatkan Asha .
"JANGAN MAJU ! KALO LO TETEP MAJU , GUE BUNUH DIA SEKARANG !." Teriak Dinda .
"Lo pisikopat ." Ucap Reno yang tiba tiba masuk .
"LO NGAPAIN SIH DI SINI ? LO HARUSNYA DI RUMAH , NUNGGU KABAR GEMBIRA DARI GUE !." Bentak Dinda .
"Lo salah tentang Asha ." Ucap Reno .
"Gue , gue selingkuh sama orang lain di saat gue masih pacaran sama Asha . Asha marah . Gue terpaksa . Karena kalo gue gak pacaran sama orang itu , nyawa Asha tercancam . Orang itu adal-."
Srek.
Pisau yang ada di tangan Dinda , berhasil mendarat di perut Asha . "G-gue ." Ucap Dinda yang tidak menyangka , bahwa ia benar benar akan membunuh Asha .
"ASHA !." Ucap Arkan . Dinda langsung di tanganin oleh polisi . Arkan pun menghampiri Asha .
"Sha ... gue tau ini pertanyaan bodoh , tapi lo gak apa apa ?." Tanya Arkan .
"S-sakit ." Rintih Asha .
"Lo pasti kuat sampe ambulan datang ." Ucap Arkan .
"L-lo ud-ah gak ma-rah sama g-gue ." Tanya Asha .
"Gak , plis gak . Sha , tolong yang kuat ya . Sekarang lo gak perlu mikirin itu lagi . Sekarang lo harus mikirin diri lo sendiri ." Ucap Arkan frustasi .
"T...tapi g-gue ngan-tuk . G-gue merem dulu y-ya ? Seben-tar a..aja ." Ucap Asha .
"Jangan . Jangan . Plis jangan Sha . Tolong jangan ." Ucap Arkan . Tak terasa , air mata Arkan sudah membasahi pipinya .
Perlahan Asha pulai menutup matanya . Arkan terus memegangi luka tusuk yang berada di perut Asha . Masa bodoh tangannya penuh darah .
"Sha ... lo harus kuat . Plis , temenin gue di sini . G-gue minta maaf . Plis ." Batin Arkan .
Ambulan pun tiba ketika Asha sudah memejamkan matanya .
***
Sesampainya di rumah sakit , Asha langsung di tangani oleh dokter . Arkan sudah memberi tahu keluarga Asha , termasuk Sisil . Baju , tangan , Arkan sekarang sudah di penuhi darah .
"Sha , kalo lo sampe kenapa napa . Gue gak akan maafin diri gue sendiri seumur hidup gue ." Batin Arkan .
Arkan terus berdoa kepada Allah SWT . Sekarang keluarga Asha sudah bersama Arkan . Bunda Asha sudah menangis di kedapan Ayah Asha . Arkan sudah menceritakan semua kepada keluarga Asha .
Untuk Dinda .... Dinda sekarang di penjara . Arkan kurang tahu , karena itu semua Reno yang ngurus . Mimpi buruk bukan , Ketika kita melaporkan kakak kita sendiri ? Dan akhirnya di penjara ?
Sedih .
Kesal .
Kecewa .
Itu yang di rasakan Reno sekarang . Selesai mengurus kakaknya , Reno berniat untuk menjenguk Asha .
Di sisi lain , semua yang berada di depan pintu UGD memandang cemas pintu UGD . Berharap ada kabar gembira untuk mereka .
Dokter pun keluar dengan keringat di wajahnya . "Bagaimana dok keadaan anak saya ?." Tanya Indah .
"Putri itu mengalami pendarahan , yang membuat putri ibu kekurangan darah , dan harus segera di operasi . Sekarang saya minta donor darahnya . Di sini ada yang darahnya cocok dengan Asha ?." Tanya dokter .
"Saya dok , ambil aja darah saya ." Ucap Reyhan . Itu dia kakak . Kakak yang akan menolong adek nya , walaupun jika itu bertaruh pada nyawanya .
Reyhan pun mendonorkan darahnya untuk Asha . Sakit . Tapi tidak sesakit apa yang Asha rasakan . Tidak sesakit rasanya kehilanagan seseorang yang dia sayang .
Setelah Reyhan mendonorkan darahnya , Asha di pindahkan ke ruangan rawat inap . Di sini , semua boleh menjenguk .
Sekarang di ruangan Asha ada Arkan , Reyhan , Indah , dan Rakean . Indah dan Rakean beranjak dari tenpat duduknya .
"Arkan , tante , Reyhan , dan om mau beli makan dulu ya . Jagain Asha ." Ucap Indah . Arkan pun mengangguk sambil tersenyum .
"Lo mau nitip gak ?." Tanya Reyhan . Arkan pun menggeleng . Dan mereka semua pun pergi .
"Hai Sha . Ini gue , Arkan . Gue denger denger , katanya lo suka sama gue dari MOS ya ? Lo mau tau gak kapan gue suka sama lo ? Gue suka sama lo waktu kita ke toko buku . Ya , di situ gue merasa ada gejolak aneh dari diri gue . Gue cemburu , liat lo sama Gilang . Mata gue perih liatnya . Gak cuman mata , hati juga . Lo gak ada niatan buat jawab pertanyaan gue gitu ? Dari tadi gue ngomong sendiri loh . Cepet bangun ya . Temennin gue . Gue janji gak akan nyakitin lo lagi ." Ucap Arkan .
Tit .
Tit .
Tiiiiiittttttttt .
Ketika Arkan mendengar itu , Arkan buru buru keluar .
"DOKTER !." Panggil Arkan .
Hai , gimana nih sama part ini ? Semoga suka ya . Dan jangan lupa klik votenya . Ok ?
Nih yang pada penasaran sama mukanya Gilang , Dinda . 👇🏻
ANANDA GILANG PUTRA
DINDA ALFATIH